Hari ini kita akan bicara tentang WARNA, biar terlihat profesional walaupun belum profesional......hehe
karena warna merupakan poin vital dan utama dalam dunia desain grafis.
Setiap desainer grafis dituntut untuk selalu kreatif dalam menggunakan
warna. Oleh karena itu, mempelajari teori warna dan hal-hal yang dapat
membantu meningkatkan kreasi desain grafis dalam bekerja dengan warna
seakan menjadi suatu keharusan yang tidak terelakkan.
Untuk agan-agan semua ketahui banyak desainer belajar warna secara otodidak, pengalaman jari-jemari nya dalam memilih warna tergantung ide spontan yg timbul waktu itu. secara umum juga membuktikan bahwa orang yang OTODIDAK lebih unggul dibanding orang yg belajar secara profesional. nah... kenyataan banyak sarjana komputer yg jadi PENGACARA (pengangguran tanpa acara )...... hehe. atau dia alih profesi jadi model ( modal Dengkul ) modal microsoft Word dan Excel ( surat menyurat ) itu pun banyak yang bingung bagaimana buat suratnya............. Hahahahahahha
- Warna primer: merah, biru dan kuning. Ini adalah warna-warna yang tidak bisa dihasilkan dengan menggunakan warna-warna lain.
- Warna sekunder: hijau, jingga dan ungu. Warna-warna ini dibuat dengan mencampurkan warna primer dengan kombinasi berbeda.
- Warna sekunder dan tersier: kuning-jingga, merah-jingga, merah-ungu,
biru-ungu, biru-hijau, dan kuning-hijau. Warna-warna ini dihasilkan
dengan mencampur satu warna primer dengan satu warna sekunder.
a. Monochromatic Color
Monochromatic Color merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.
b. Warna Analog
Warna analog merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan pink.c. Warna pelengkap
Beberapa desain butuh sebuah nilai kontras yang cukup untuk menarik perhatian lebih dari pembaca visual. Saat itulah kita menggunakan kombinasi dari warna-warna pelengkap. Misal : biru dan oranye, merah dan hijau, dll.
Teori roda warna diatas menjelaskan bagaimana warna-warna dasar melahirkan berbagai warna baru disekitarnya. Cukup ampuh jika kita ingin bermain dengan variasi warna-warna yang berbeda. Ada banyak sekali kombinasi warna selain warna dasar untuk membuat sebuah desain tampak unik dan berbeda dari biasanya. Misal : Peleburan warna kuning dan oranye, oranye dan merah, merah dan pink (merah muda), pink dan biru, dan seterusnya.
warna HITAM PUTIH tidak perlu lagi kita singgung karena warna ini dalam ilmu desain bisa dibilang antara ada dan tiada. sangat dasar sekali dalam ilmu warna, dan bisa kita katakan bukan warna.
Untuk lebih menarik hasil paduan warnanya maka ada kita kenal dengan istilah sebagai berikut :
- Ruang pada Warna
Warna dapat dipengaruhi ruang dan bentuk, sekaligus juga mempengaruhi kesan yang disampaikan pada warna. misalnya, coba berikan warna yang sama pada dua buah bentuk yang berbeda (lingkaran dan garis). Pada lingkaran, warna akan terlihat lebih terang sedangkan pada garis akan terlihat lebih gelap. Hal ini disebabkan besar ruang pada lingkaran lebih luas daripada garis, sehingga mata menangkap sebuah ruang luas dengan asumsi terang, meskipun warna yang diberikan adalah warna yang sama. Ini adalah respon naluriah pada mata dalam menyikapi suatu kesan pada sebuah visual.- Kontras Warna
Kontras pada warna dapat dipengaruhi oleh warna lain disekitarnya. Teorinya sangat sederhana : Kontras = Gelap VS Terang. Misalnya, letakkan sebuah persegi kecil berwarna kuning diatas background berwarna hitam, maka nilai kontras akan meningkat dan persegi berwarna kuning akan dengan mudah terlihat. Sebalinknya, ganti background dengan warna putih, maka nilai kontras akan menurun dan persegi akan sulit untuk dilihat.- Psikologi Warna
Warna dapat mewakili karakter dan perasaan-perasaan tertentu. Misal, merah memberi kesan agresif, gairah, panas dan cepat. Hitam memberi kesan misteri, kelam, dan canggih. Dengan mempelajari psikologi warna, kita dapat menyesuaikan desain dengan target yang dituju, komunikasi visual yang efektif, dan membangun suatu kesatuan rasa kepada pembaca visual.- Bidang Warna
Garis Outline pada sebuah bidang berfungsi sebagai pembatas warna agar tidak terlihat menyebar keselilingnya. Semakin tipis garis outline yang diberikan, maka semakin tersebar warna ke area luar bidang. Sebaliknya, semakin tebal outline, maka akan semakin tegas warna yang terdapat pada suatu bidang.Semoga bermanfaat.................. SAKTI KREASI. THANKS( dari berbagi sumber )
0 komentar:
Posting Komentar